1
Sajakku,
Lebih muda dari bayi yang pemiliknya masih kasmaran
Lebih tua dari umur yang tak bernyali menghadapi mati
Sajakku,
Lebih cantik dari bidadari yang setiap pagi
Melelahkan laki-laki
Lebih buruk dari syetan yang bersetubuh di setiap lisan
Sajakku,
Lebih lembut dari bulu-bulu di setiap tubuh perempuan
Lebih keras dari batu karang di setiap hati manusia
Sajakku,
Lebih bijaksana dan lebih tak tahu diri
Lebih toleran dan lebih diktator
Lebih banyak hingga tak pernah aku tuliskan
Ataupun aku bisikkan, dalam hati kecilku sekalipun
2
Kuingat sebuah sajak yang belum selesai kutuliskan
Kulupakan ketika aku tak sanggup menyebutnya sajak
3
Berhari-hari kutulis sajak cinta
Bertahun-tahun ku tak memahaminya
Berhari-hari aku mencintai sajak
Bertahun-tahun aku dimusuhi sajak
Sehari aku tak bersajak
Aku habis dimakan sajak-sajakku
4
Kusulam seuntai sajak di kerudungmu
Dan dunia pun memujamu
Lalu kaupasangkan sajak itu di rambutmu
Dan dunia menyatakan kiamat kepadamu
5
Terakhir sajakku sebuah mimpi
Sekarang mimpiku sebuah sajak
Kutulis sajak tentang tidurku
Dalam tidur aku bersajak
6
Dan angin menoleh sajakku yang tak bernyali
Lalu diapungkan ke udara
Sampai sajakku dikalahkan keangkuhan
Dan kuhakimi sajakku dalam hati
Agar angin tak dapat meniru sajak-sajakku
7
Kuhitung janjiku dalam sajak
Esoknya aku dipenjara karena mengkhianatinya
8
Setelah sembahyang kutulis menjadi sajak
Aku tak pernah bisa khusyu sembahyang
Setelah aku khusyu bersajak
Aku jadi tak mau sembahyang
Setelah sajakku disembahyangi orang
Aku baru belajar sembahyang
9
Ketika sajakku seperti puteri malu
Semua putri malu bersajak
Karena malu-ku adalah sajak
Yang memalukan puteri-puteri
10
Ketika sajakku merontokkan gigi seorang presiden
Dan menjelma partai baru yang malu-malu
Para liliput mengadakan upacara penurunan bendera
Tepat di depan hidungku
11
Kucuci sajakku dengan air mata
Kutemukan air mataku meluap
Ke surat kabar, radio, televisi
Sampai ke panggung sorga dan neraka
Akhirnya sajakku tenggelam di air mata mimpi
Mimpi yang sering memata-mataiku
12
Kutitipkan sajakku dalam sejuknya senyuman
Supaya mengembara di kedalaman dada
Menuju semak cintamu yang tak terjamah
Sampai sajakku jadi mahar kematiam
13
Sajakku adalah dering telepon
Tak bernyali dan tak tahu diri
14
Dalam reruntuhan sajak Tuhan dan Syetan
Aku tak dapat mengelak untuk memakan keduanya
15
Sajakku pun usang
Setelah berkencan di surat kabar
Dengan rayuan yang mematikan
16
Ketika sajakku diam, diamku emas
Ketika sajakku emas, diamku bencana
17
Sajak cintaku adalah ciuman untuk kekasih
Sajak ciuman adalah cintaku yang tak berpamrih
18
Sajakku masih perawan
Tak tersentuh surat kabar dan honor murahan
Sajakku masih perawan
Tak terjamah antologi atau buku puisi
Sajakku masih perawan
Tak kubacakan karena belum kuciptakan
19
Ketika kutemukan sajakku dalam mimpi
Hilanglah mimpiku dalam sajak
20
Sajakku kalah berkhotbah
Sajakku enggan berkencan
Sajakku hilang, tepuk tangan!
21
Nafasku adalah sajak
Oleh karena itu aku hidup
22
Sajakku adalah anggur
Sajakku adalah candu
Dan sajakku akan memabukanmu
23
Kalau aku egois
Sajakku lebih egois
24
Di buku harianmu
Sajakku menjadi bintang tamu
25
Seperti itulah aku menjegal sajak dengan koma
Seperti itu pula aku membunuh sajak dengan titik
26
Aku menyusukan sajakku kepada ibu
Lalu tumbuh dan celakalah aku
Ketika sajakku mendamprat ibu
27
Di tahi lalatmu aku sempat menulis sajak
Esoknya kaulahirkan bayi dari kata-kataku
28
Dan hujan pun menumbuhkan sajakku di kepala
Dan angin pun mengabarkannya kepada tanah
Dan aku pun terkubur kata-kataku
29
Menyongsong hari esok dengan sajak
Membunuh hari kemarin pun dengan sajak
Lalu hari ini aku tak bersajak
30
Sajakku sebatang rokok
Dimakan pangkalnya habis ujungnya
1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar